Senin, Desember 05, 2011

Hati-hati dalam menyebarkan SMS Ibadah ataupun Hadits


Kawan pembaca, semalama saya mendapat 2 SMS dari teman yang isinya mengajak berpuasa pada tanggal 9-10 Muharram. Bunyi SMS mereka seperti ini :
"Barangsiapa berpuasa pada 9-10 Muharram tanggal umum 5 & 6 (Senin & Selasa) itu seolah-olah ia telah melakukan ibadah selama 2 tahun, dan siapa yang mengingatkan orang lain hal ini seolah-olah ia telah melakukan ibadah selama 80 tahun."
"Puasa 9-10 Muharram BESOK coy. Moga dapat pahala yang banyak dari ALLAH. Pahala puasa 2 tahun plus paket istimewa 80 tahun ibadah bagi yang mengingatkan. Asyik kan cuy Buruan dah. Hehehe."
Nah, itulah bunyi sms mereka. Selang beberapa menit saya mendapat sms itu, adikku juga tiba- tiba menyahut. "Puasa 9-10 Muharram orang besok !", katanya sambil memegang hp. Oooh, ternyata dia juga mendapatkan sms yang sama dari temannya.

Jumat, Desember 02, 2011

Sya'ir Malam : Kasat Mata

Tak terlihat bukan berarti tak ada

Tak terlihat bukan berarti tak bisa kita rasa

Kadang yang tak terlihat menjanjikan keindahan atau bahkan keburukan yang tak terkira

Hanya saja kita sebagai manusia tak mempercayai keberadaannya

Benarlah adanya, bahwa bukan mata kita yang buta, namun hati di dalam dada




===============================================

Malam di Palopo







Senin, November 14, 2011

Kaset senam ku sayang, kaset senam ku malang

Dua kaset ini ada beberapa dari kumpulan kaset senam di rumahku, ada pula senam aerobik yang dipandu oleh Berty Tilarso dan Vicky Burki. Tapi 2 kaset ini yang paling saya sukai, Senam Ayo Bangkit dan Senam Ayo Bersatu. Senam yang dipandu oleh Berty Tilarso juga menjadi kesukaan saya, hanya saja kasetnya entah kemana alias hilang, sedih sekali.


Ada juga kaset "poco-poco", dan "salsa", tapi saya tidak begitu suka karena poco-poco tidak begitu memacu keringat. Dan untuk salsa, beuugghh...goyangannya susah, badan saya tidak cukup lentur untuk hal yang satu itu, hehe...

Saya memang suka senam sejak SD, bahkan sering menjadi instruktur senam saat SD dulu. Jadi bawaannya pengen senam saja kalo lagi libur. Jadi selain hobi juga baik untuk kebugaran tubuh.

Tapi yang membuat saya sedih ialah karena 2 kaset kesukaan saya diatas, sudah mulai rusak, kalau diputar ngadat-ngadat. Hiks, hiks, itu memang sudah kaset lama, dan saya rasa sudah sangat sulit mencarinya di pasaran. Saya sudah searching di internet untuk senam ayo bersatu, tapi tidak menemukan video nya, yang ada hanya audio nya saja. Jadi kalau ada dari teman-teman yang punya kaset video senam diatas mohon di upload ya ke internet, biar bisa download :)

Salam olahraga !
Photobucket

Minggu, November 13, 2011

Planning ke Makassar, batal lagi...batal lagi...

Entah ini memang karena malas dengan perjalanan jauh Palopo - Makassar yang kurang lebih memakan waktu sekitar 7 jam, atau Allah sedang tidak mengizinkanku untuk berangkat ke Makassar saat ini. Setiap kali saya berencana untuk ke Makassar, ada-ada saja yang membatalkannya.
Di bulan September 2011, beberapa hari setelah hari wisudaku berlalu.
Awalnya saya memutuskan pulang ke Palopo untuk merawat ibu yang sedang sakit DBD pada saat itu. Setelah keluar dari Rumah Sakit Atmedika Palopo, ibu masih harus banyak beristirahat demi kesembuhannya. Dan Alhamdulillah setelah beberapa minggu masa pemulihan, ibu pun sembuh.

Memasuki bulan Oktober, saya pun merencanakan untuk kembali ke Makassar jika masa "cuti shalat" datang. Alasannya supaya saya nda turun bus lagi untuk singgah shalat (repot soalnya). Nah, hari demi hari pun berlalu dalam masa penantian. "Cuti" yang ditunggu juga tak kunjung datang. Akhirnya penantian terjadi lebih lama dari yang diperkirakan. Hingga tiba saatnya saya berpikir "Loh, lebaran Idul Adha kan nda lama lagi. Kalo begitu, ke Makassarnya setelah lebaran saja, biar skalian juga ada adik laki-laki yang nemenin." Ibu pun setuju dengan pemikiranku ini. Jadilah penundaan pertama dimulai. Nah, beberapa waktu kemudian setelah mendekati hari lebaran, eehhh...saya harus menjalani perawatan gusi yang sedang meradang, dan gigi yang harus ditambal ulang. So, penundaan kedua pun terjadi. Perawatan ini memakan waktu sekitar 2 minggu kawan, dan baru selesai hari ini (12 November 2011). Ini berarti sudah hampir 2 bulan saya "istirahat" di Palopo.

Malam ini, sepulangnya dari dokter gigi, saya lalu bertanya pada Etta (panggilan untuk Ibu). "Jadi bisa mika' ke Makassar ini ?". Belum sempat Etta menjawab, eh Opu (panggilan untuk Ayah) yang tiba berjalan melewati kami, "Bulan 12 pi ke Makassar !".

Glek ! Nah loh, saya dan Ibu pun saling berpandangan sambil tertawa kecil. Ibu menyahut pelan "masa ditunda lagi..."
Opu bilang, "Sudah pi terima gaji baru ke Mks. Nda ada uang".
Saya : ...... (diam)

Demikianlah pemirsa, cerita singkat ini yang sampe sekarang pun belum ada kejelasan kapan saya akan berangkat ke Makassar untuk menjilid skripsi saya dan mengurus ijazah. Tapi mungkin saja ada hikmah yang Allah atur atas semua penundaan ini.

Untuk teman-temanku "Kelompok 1 (Ani, Indah, Riri, Ririn, Yenni, Nunu)", bersabar sdikit yah menunggu kedatanganku, halah apa coba' :P
Moga-moga kita bisa sgera ngumpul bareng lagi, kalau perlu jokka-jokka kemana gitu...

Hanya saja inilah salah satu kenyataan, bahwa kelak masing-masing dari kita secara alami akan semakin direnggangkan oleh ruang dan waktu (cieee...)
Masing-masing akan fokus dengan skenario kehidupannya. Untung-untung kalo takdir mempertemukan kita bisa bertetangga dalam satu kompleks (haha...kayaknya itu takdir yang sangat ajaib kalo terjadi dih kawan-kawan) ^^

Jadi, mari kita hargai hari ini.
Kita hargai keluarga, kerabat, sahabat yang ada di dekat kita saat ini.
Sebab kita tak tahu sampai kapan batas kebersamaan kita bersama mereka.

Life is an Adventure ! (yah, nda nyambung le', hohoho, biar mi bah) iklan nutrilon dot com.

@Kamarku, Palopo, 23.46 WITA

Photobucket



Rabu, September 14, 2011

Secuil kenangan di masa SMP

Halo kawan pembaca, juga halo kawanku Rinchu . Beberapa waktu yang lalu temanku ini memberikan sebuah PR lewat blognya. Katanya saya disuruh menuliskan 5 dari kenangan saat masih ABG di masa SMP, (halah lebay). Baiklah, ini dia kenangan itu .


[Sumber gambar]

Masuk SMP adalah awal mula saya mengenakan jilbab. Saya masih ingat saat itu betapa jadulnya model jilbabku bila dibandingkan dengan model jilbab saat ini. Saya masih malu-malu mengenakannya, sebab hanya saya sendiri yang memakai jilbab dikelas. Jika memakai baju olahraga, saya pun harus mendobelnya dengan baju lengan panjang didalamnya, sebab baju yang dibagikan dari sekolah adalah yang berlengan pendek. Sungguh repotnya rasanya saat itu, harus mendobel pakaian, dan yang pasti panas ! Yah, wajar jika mengeluh, karena memang belum terbiasa. Pernah juga saya dikatakan pocong oleh teman saya saat olahraga "bangun tidur", hadeuuhh..

Saya punya teman duduk sekaligus sahabat setia dari kelas 1 sampai 3, kami selalu duduk sama2 dan jalan sama2. Namanya "Tya". Dia juga temanku saat SD, tapi tak berapa lama dy pindah ke sekolah unggulan, karena memang dia anaknya pintar. Dan ternyata di kuliah kami juga satu univeritas, malah bertetangga fakultas :)

Di SMP saya punya senior yang sangat saya kagumi. Eits, tapi ini bukan cowok, dia perempuan yang kecowok2an alias "Tomboy". Gak tau yah, saya suka aja liad muka dan gayanya, saya bahkan kenal dengan bau parfumnya. Pernah suatu hari saat saya berjalan menuju kelas, dan saya melihatnya dari kejauhan, tapi saking terkesimanya, tiba2 saya menabrak tiang. Wadduh...untung saat itu belum banyak siswa yang datang, jadi ga banyak yang liad, aduuhh malu sendiri jika mengingat masa itu  ~_~ Tapi, kesimpulannya saya tetap normal kok guys. Oh iya, setelah beberapa tahun tak jumpa, saya akhirnya ketemu lagi dengan senior itu saat saya SMA di pertemuan pramuka. Asli ! Gayanya berubah 180 derajat ! Dia sudah terlihat lebih feminim, dan rambutnya sudah dipanjangkan, kalo gak salah ingat rambutnya direbonding waktu itu.

Saya juga aktif pramuka di SMP. Berbagai kegiatan dan penggodokan yang saya lalui. Dan kegiatan yang paling besar adalah kegiatan Pramuka di Soroako, saya lupa apa nama istilahnya, disana kami bertemu berbagai praja muda karana dari berbagai daerah dan mengadakan lomba. Disana pula saya belajar senam pramuka, dan tentunya ada pula yang cinlok.

Saat di kelas 3, saya beberapa kali mendapat kepercayaan dari guru Geografi sekaligus guru seni suara dan piano saya "Pak Daniel" untuk mengiringi lagu dengan keyboard di setiap upacara bendera hari Senin. Saya masih ingat bagaimana tangan saya selalu gemetar setiap kali mengiringi lagu. Alhasil, tak sedikit pula kesalahan yang sering saya buat.

Nah, itu dia kawan segelintir kenangan yang masih ada dalam ingatanku. Tak terasa sekarang sudah beberapa tahun berlalu, wajah juga sudah semakin tua, uban juga mulai bermunculan, rasanya-rasanya tak begitu banyak prestasi yang kutorehkan. Semoga saya dan teman-teman pembaca bisa menjadi manusia2 yang lebih baik dan bermanfaat dari sebelumnya ya, amiin...


Photobucket

Minggu, September 11, 2011

Ku awali dengan tangis & Ku akhiri dengan senyuman :)


Empat tahun sudah aku menyelesaikan S1 di Jurusan Sastra Jepang UNHAS
Dan kini, gelar S.S (Sarjana Sastra) pun melekat di belakang namaku
Meski bukan gelar itu yang kuutamakan
Namun perjalanan di balik itu yang kubanggakan !
Berbagai cerita dan pengalaman, penuh kisah dan kasih, baik suka maupun duka
Ku lalui bersama teman-teman seangkatanku “NIJI '07”
Ya, itulah nama angkatan kami !
“NIJI” dalam bahasa Jepang berarti “Pelangi”
Menurut senior, angkatan kami bagaikan pelangi
Punya sifat dan karakter yang berwarna-warni
Beruntunglah aku bisa bertemu dengan mereka semua

Sejenak memori ini ku putar ke belakang
Kudapati diriku saat hari pengumuman kelulusan SPMB
Betapa sedih dan kecewanya saat mengetahui bahwa
Aku lulus di pilihan ketiga “Sastra Jepang”

Tahukah kalian, teman ?!
Waktu itu aku masuk ke kamar dan menangis
Tak ingin orang tuaku tahu kesedihanku saat itu
Sebab, itu adalah pilihanku sendiri !

Lalu, mengapa aku menangis ?
Ya, karena aku tahu bagaimana pandangan orang-orang di luar sana
Dimana fakultas sastra umumnya di pandang rendah
Aku sangat ingat bagaimana aku menangis waktu itu
Sedih...sangat sedih, hingga terisak-isak...

Tapi teman, aku kembali menghibur diri
Bahwa itu adalah pilihanku, dan Allah pasti punya rencana bagi diri ini

Setiap kali ayah ditanya oleh teman ataupun keluarga
Dimana anaknya lulus, ia selalu menjawab dengan bangga
Bahwa anaknya lulus di sastra jepang
Dan tak sedikit dari mereka yang menunjukkan decakan
Seolah kagum saat mereka mendengarnya

Hanya saja, entah kenapa, decakan mereka justru membuatku semakin pesimis
Aku menganggap bahwa orang-orang itu hanya mencoba menghibur !
Memang, orang sensitif mode su'udzhon nya suka ON

Minggu pertama saat perkuliahan di mulai
Ketika dosen mulai menerangkan mengenai huru-huruf Jepang
Aku bertanya dalam hati...
“Apakah aku tidak salah masuk jurusan ?”
Aku benar-benar buta dengan huruf Hiragana, Katakan, apalagi Kanji

Beberapa teman, telah terbiasa dengan huruf-huruf itu
Karena mereka pernah mendapatkannya di SMA
Sedangkan aku dan beberapa teman yang lain,
Benar-benar masih asing dengan itu semua
Susah, keluhku !

Akan tetapi, rasa ingin tahuku semakin hari semakin meningkat
Aku mulai menempel simbol-simbol aneh itu di dinding kamar
Dan malam hari aku berlatih menuliskannya
Tiap hari, di kelas aku mencoba untuk duduk di bagian paling depan.
Agar aku mudah mencerna penjelasan yang diberikan oleh dosen.

Aku tidak mau pengalaman dari SD hingga SMA terulang !
Karena postur tubuh yang terbilang tinggi
Aku selalu duduk di belakang
Selain itu, rasa takut akan ditanyai oleh guru juga selalu muncul.
Jadinya, duduk dibelakang membuat otak ku berkembang lamban !

Di perkuliahan, tak ada lagi sistem
Bahwa yang pendek di depan, dan yang tinggi di belakang !
Semua bebas memilih dan berganti
Siapa cepat dia dapat !

Alhasil, duduk di bagian depan membuatku mudah untuk mencerna pelajaran
Semester demi semester ku lewati.
Hingga mimpi untuk pergi ke Jepang pun tumbuh
Dan siapa sangka !
Dengan izin Allah pada semester ketujuh aku bisa mendapatkan beasiswa
Belajar ke Negari Sakura “Jepang” sekaligus menginjak Negeri Singa “Singapura” walaupun disitu hanya untuk transit, hehehe....
Ternyata jurusan yang dulu kutangisi
Tak kusangka justru dialah yang membuatku bisa menginjak 2 negara sekaligus dalam satu kesempatan :)

Teman, inilah segelintir kisah yang ingin kuabadikan & kubagikan kepada kalian
Bahwa tangis tak selamanya membawa derita
Bahwa dibalik hujan akan muncul pelangi
Senantiasalah berprasangka baik kepada Allah
Dan jangan pernah berputus asa.

Aku ingat satu perkataan dari seorang artis favorit aku “Oki Setiana Dewi”.
Saat mengikuti talk show muslimah di Baruga Unhas, disana ia berkata bahwa silahkan berpimpi sebesar apapun, karena mimpi itu gratis !
Selain itu persiapkan dirimu untuk meraih mimpi itu, karena siapa yang gagal mempersiapkan, berarti ia telah mempersiapkan kegagalannya.

Setelah menyelesaikan S1 ini
Aku yakin masih banyak hal diluar sana yang menanti.
Kata dosen pengujiku, “di luar sana SKS nya tak terbatas” !
Banyak tugas yang akan kita jalani sebagai makhluk individu & bermasyarakat
Banyak tantangan yang akan datang silih berganti

Kini,
Selamat tinggal S1 … dan
Selamat datang dunia penuh tanya & warna :)


Photobucket

Selasa, Agustus 30, 2011

Tahukah teman, apa mau Allah ?

Manusia sering membuat kecewa
Sering mengiris asa
Sering menebar luka

Tapi taukah teman
Ada satu yang tak akan begitu.
Tak akan buatmu kecewa
Tak akan buatmu luka

Dialah Allah
Sang Maha Pengasih nan Penyayang
Yang Maha Pemurah lagi Maha Mendengar

Maka mengapa kita masih berharap selain padaNya?
Di saat kita mengabaikanNya
Dia justru datang menyapa kita dengan sejuta nikmatNya
Di saat kita melupakanNya
Dia tetap mengingat kita dengan memberikan petunjuk tanda kasihNya

Allah tak pernah lelah menolongmu, teman.
Allah tak pernah lupa menyapamu.
Namun, dengarkah kita dengan sapaanNya ?
Adakah kita selalu mengingatNya ?

Coba sejenak,
Rasakan dengan mata hati kita...

Udara yang kita hirup dengan gratis ini dari siapa ?
Bumi yang kita tempati berpijak ini milik siapa ?
Wajah yang cantik nan tampan itu ciptaan siapa ?

Tiada yang lain selain Allah.
Lalu, apa wujud syukur kita, teman ?
Apa balasan kita atas semua yang Allah berikan ?

Allah tak meminta sejumlah uang darimu,
Allah tak meminta tinggi pangkat jabatanmu,
Allah hanya ingin kita mencintaiNya melebihi apapun.
Allah hanya ingin kita mengabdikan diri hanya untukNya.

Ya itu saja, Cinta dan Pengabdian.


*********
Katakanlah: "jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. 
(At-Tawbah: 24)



=======================================================================
Pondok Adelia, 9.28 AM
Minggu, 18 Juli 2010



Photobucket

Sabtu, Agustus 13, 2011

Apa tujuan hidup kita sebenarnya ???

(Tulisan ini ku buat sebagai sebuah perenungan atas diriku sendiri)

[Sumber gambar]

Tadi saat aku disuruh oleh ibu membuat sambal terasi untuk makan malam ayah, tiba-tiba entah kenapa langsung terbersit dalam pikiranku kisah seorang 2 insan yang berbeda kewarganegaraan dapat menjalin kisah kasih yang notabene di batasi oleh bahasa yang berbeda satu sama lain. Pikiranku lalu meloncat ke seseorang yang ku kagumi, ia memiliki kemampuan bahasa Jepang yang baik. Ia bisa tinggal bertahun-tahun di Jepang bersama keluarganya. Memiliki kenalan yang banyak, menjadi orang yang sukses, dan hidup berkecukupan. Oh...betapa senangnya bisa hidup seperti itu, pikirku.

Lalu, ada yang berbisik dan berkata "Apakah kehidupan seperti itu yang benar-benar kamu inginkan, Nis ?" Bisikan itu lalu mengajakku berpikir sejenak, akan arti hidup seorang manusia dimuka bumi ini, khususnya seorang wanita muslimah. Hingga bertubi-tubi pertanyaan pun muncul.
Apakah sebenarnya yang ingin saya gapai di dunia ini ?
Apakah gunanya saya meraih semua kesuksesan itu ?
Apakah sebenarnya tugas seorang wanita muslimah di dunia ini ?
Apakah hanya melahirkan keturunan saja ?
Ah, sepertinya tidak.

Wanita harus mampu mendidik anaknya agar tumbuh menjadi anak yang mengenal Penciptanya dan menjadi anak yang sholeh lagi sholehah.
Lalu, bila hidup ini hanya untuk mengenal Penciptanya saja maka apa gunanya aku mempelajari semua ilmu dunia ini ?
Mengapa saya tak menghabiskan waktu untuk mempelajari ilmu agama saja, pikirku.
Pertanyaan-pertanyaan itu membuatku semakin bingung.
Berbagai pertimbangan berkelebat dalam pikiranku.

Selang beberapa detik, muncul kembali pikiran lain.
Ah, bukankah saya sekarang ini hidup di dunia, dan era zaman akan terus berkembang.
Dunia akan menyeleksi orang-orang yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan semua itu membutuhkan ilmu.

Kemudian saya teringat akan sebuah firman Tuhan yang mengatakan bahwa manusia diciptakan sebagai "Rahmatan Lil 'Alamin" rahmat bagi semesta alam.
Manusia mengemban tugas di bumi ini sebagai penebar kebaikan, sebagai khalifah Allah, sebagai wakil Allah di muka bumi ini. Dan semua itu tidak lain membutuhkan ilmu. Bukankah Allah telah berjanji bahwa mereka yang berilmu akan dinaikkan derajatnya oleh Allah ? Ya, sedikit lagi, jawabannya sedikit demi sedikit mulai kumengerti. Selain itu, saya sebagai alumni ESQ diajarkan untuk memiliki 3 Visi yakni : 1.Berjumpa dengan Allah di SurgaNya, 2.Membangun Peradaban Indonesia Emas, dan 3.Berusaha sebaik mungkin disetiap waktu.

Orang-orang pada zaman Rasulullah dan Sahabat-sahabatnya sangat giat mencari ilmu. Ilmu Kedokteran, Ilmu Perbintangan, Ilmu Sosial, dan yang lainnya.
Apa gerangan yang menjadi motivasi mereka ?
Karena semangat dan rasa ingin tahu mereka yang tinggi serta untuk memajukan peradaban manusia semua dilakukan demi Allah, demi melaksanakan tanggung jawab mereka yang diembankan dari Allah untuk mereka.
Mereka sadar bahwa tugas manusia di bumi adalah sebagai rahmat bagi semesta alam.
Salah satu peradaban yang menunjukkan betapa kuatnya umat islam adalah peradaban andalucia (7 SM - 14 SM), saat orang-orang di eropa belum mengetahui yang namanya mandi, umat islam di sana telah mengetahui tata cara berpakaian. Karena semuanya itu telah di atur dalam islam.

Saat itu, kepentingan uang, kepentingan gelar, kepentingan jabatan, kepentingan materi tidaklah menjadi tujuan utama mereka.
Bisa kita bandingkan dengan apa yang terjadi di negara kita saat ini ?
Kapitalisme, Materialisme merajalela di mana-mana.
Buktinya, orang yang dianggap sukses hanyalah mereka yang sudah berhasil memiliki uang banyak, memiliki kepopuleran dimana-mana, memiliki jabatan yang tinggi, dan kendaraan yang banyak. Manusia modern saat ini tidak lagi menganggap bahwa orang yang sukses adalah dia yang mampu jujur dalam setiap tindakan dan perbuatannya, dia yang giat berusaha dalam segala urusannya, dia yang senantiasa ikhlas & bersyukur atas apa yang telah ia raih dari usahanya.

Ya, itulah yang hilang dari kita saat ini. Kita dibutakan oleh kenikmatan & keinginan duniawi kita. Dan melupakan kewajiban kita untuk mempelajari agama kita sendiri dan membuat peradaban agar Indonesia maju menjadi bangsa yang masyarakatnya menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan universal dalam setiap segi kehidupannya yang tentunya semua itu dilakukan untuk mendapatkan cintaNya Allah. Intinya kita hidup di dunia ini yaitu untuk mengabdi kepadaNya dan menjadi wakil Allah bagi alam ini.

Teman saat menuangkan tulisan inipun, saya belum tau cita-cita saya. Tapi ibu saya selalu mengatakan bahwa tak apa bila kamu belum tau ingin menjadi apa kelak, asalkan kamu berusaha sebaik mungkin layaknya orang yang telah memiliki cita-cita. Berusahalah sebaik mungkin, ambillah semua pelajaran yang diajarkan padamu dengan baik, karena yakinlah kamu akan menggunakan salah satu dari ilmu itu di tempat yang tidak kamu sangka-sangka.

Wallahu'alam...

Ya, begitulah. Saya menjadi merasa bersalah karena belum bisa mempelajari agama saya sendiri dengan baik. Saya malas mengikuti kajian, saya malas menghafal Al-Qur'an, masih sering meremehkan waktu shalat, dan masih banyak kesalahan-kesalahan lain yang tak terhitung jumlahnya.

Teman dan para pembaca sekalian, inilah saya. Seorang wanita yang tidak sempurna.
Saya mengetahui teori tapi belum bisa mengamalkan.
Saya menulis ini hanya sebagai uraian dari pertanyaan-pertanyaan saya selama ini.
Agar kelak jika saya lupa, saya bisa membacanya kembali.

Saya berharap bisa mengaplikasikan apa yang saya tulis ini dengan lebih baik.
Saya ingin bermanfaat untuk orang di sekitar saya, kampung, negara, dan agama saya.
Saya ingin terus dan terus belajar agar bisa memuhasabah diri sendiri demi meningkatkan kualitas diri.
Saya ingin melihat Indonesia bangkit.
Saya sedih mendapati indonesia yang senantiasa dirundung oleh masalah, dan dinjak-injak negara lain,
Bahkan bangsa inipun sebagian besar tidak mendapatkan kepercayaan lagi oleh masyarakatnya sendiri.

Teman, mungkin kalian merasa tulisan ini tidak sistematis.
Ya, memang benar. Karena saya hanya menulis menurut apa yang timbul dalam pikiran saya.
Dan saya bukanlah seorang yang pandai menulis.
Hanya apa yang saya pikirkan, itulah yang kemudian saya tuangkan dalam tulisan ini.
Saya tak tahu apakah tulisan ini ada manfaatnya atau tidak.
Akan tetapi saya hanya ingin berbagi.
Siapa tahu ada yang mengalami hal serupa yang selalu menimbulkan tanda tanya dalam dirinya.

Ya Rabb, tuntun kami kemana harus ku melangkah,
Wahai Engkau Dzat yang Maha Memberi Petunjuk,
Ajarkan kami ilmu-Mu. Tunjukilah kami jalan yang lurus.
Berikanlah kami teman-teman yang sholeh dan sholehah.
Agar kami saling menasihati dalam kebaikan bila kami sedang lupa.

Ya Rahman Ya Rahiim, jangan biarkan kami menjadi hamba yang terlena dengan kenikmatan dunia.
Jangan lepaskan genggaman tanganmu dikala kami sedang tersesat dalam lembah kenistaan.
Tarik kami untuk kembali ke dalam jalan kebenaranMu.
Maafkan kami yang senantiasa melalaikan waktu-waktu kami hanya untuk hal-hal yang tak berguna.

Berikan kami semangat untuk menyebarkan agamaMu.
Berikan kami semangat untuk tetap istiqomah di jalanMu
Teguhkan keyakinan kami atas keagunganMu
Kokohkan islam, iman, dan ihsan kami hingga menghujam ke dalam dada
Yang akarnya tak bisa goyah sedikit pun.
Jangan biarkan kami menyia-nyiakan perjuangan kekasihMu, Rasulullah SAW
Sampaikan salam kami padanya ya Rabb.
Hingga pada akhirnya izinkanlah & pertemukanlah kami semua dalam naungan JannahMu

Amin...Amin...Amin Ya Robbal 'alamiin...

====================================================

Palopo, 16 Januari 2010
22.10 WITA
Photobucket

Selasa, Juli 19, 2011

Belajar Mendengarkan (Listening) Percakapan Bahasa Jepang

Di situs ini kita bisa :

1. Mendengarkan sekaligus melihat video animasi dari percakapan singkat bahasa Jepang.
2. Percakapan dibagi berdasarkan situasi, dan dapat dipilih bagian mana yang ingin dipelajari.
3. Memilih percakapan sesuai level kemampuan kita.

Bagaimana caranya ?

Pertama, pilih dari 3 kategori GENERAL, BUSINESS, atau KIDS



Sebagai contoh, kita pilih misalnya GENERAL
Nah, akan muncul berbagai situasi percakapan. Untuk kelas GENERAL, ada sekitar 38 tema percakapan. Silahkan pilih tema sesuai keinginan.



Saya coba memilih tema 01 - Eating a meal. Maka akan muncul tampilan seperti ini :




Di sana ada pilihan Beginner, Intermediate, dan Advance. 
Anda bisa memilih sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki.
Setelah itu, anda bisa memainkan Scene 1Scene 2, atau Play All (Untuk memainkan semua scene).


Mari kita coba memilih tingkat Beginner. Maka seperti inilah tampilannya :



Selamat belajar : )

Referensi :
http://nihongo-e-na.com/eng/site/id91.html

Sumber gambar :
http://24.media.tumblr.com/tumblr_lwj5tfloDF1qkdftio1_1280.png

Sabtu, Juli 02, 2011

Mengganti Suara Login di Ubuntu 10.04


Setelah mengganti background dengan suasana baru, saya tertarik lagi untuk mengganti backsound nya. Tahapannya saya dapatkan di blog ini. Agar kedepannya saya tidak lupa, maka tahapannya saya posting di blog saya. Berikut tahapannya :

1. File yang digunakan adalah yang berformat .wav atau .ogg dan tentunya dengan suara yang singkat/pendek saja. Jika anda ingin menggunakan potongan suara dari lagu kesukaan anda, anda bisa menggunakan pemotong audio "audacity".

Mengganti Background Login Screen di Ubuntu 10.04


Karena bosan dengan latar login screen yang itu-itu saja dari dulu. Saya berniat untuk menggantinya. Setelah cari-cari di beberapa site akhirnya ketemu juga caranya. 

Sabtu, Juni 25, 2011

Update Flash Player di Firefox pada Ubuntu 10.04


Setelah sebelumnya saya mengupgrade versi terbaru dari Firefox, ada pemberitahuan dari Mozilla bahwa flash player saya sudah tidak available dengan Firefox yang baru saya update. Maka kembali saya bertanya pada Mr. Google dan akhirnya menemukan caranya disini :

Update Firefox di Ubuntu 10.4

Firefox adalah browser web gratis yang dibuat oleh Mozilla. Pada Ubuntu 10.04 kita dapat menginstallnya langsng dari Ubuntu Software Center. Hanya terkadang, yang tersedia bukanlah versi terbaru dari Firefox. Untuk mendapatkan versi terbarunya, kita harus menambahkan beberapa repositori software dari Tim Mozilla. Setelah berguru pada Mr. Google, maka saya menemukan cara yang pas disini. Nah berikut instruksinya :

Kamis, Juni 23, 2011

Opsal Plaza - Mall Pertama di Palopo

Opsal Plaza adalah mall pertama yang dibangun di Kota Palopo. Resmi dibuka pada awal Mei 2011. Malam ini saya dan kelarga datang berbelanja ke Opsal Plaza. Ini adalah kali kedua saya belanja di sini. Namun, tidak seperti saat pertama kali saya mengunjungi mall itu.


 Malam ini tidak seramai saat pertama kali saya datang. Benar-benar sepi. Ibu bilang kalau di mall ini akan ramai pada malam minggu. Bila sudah ramai, mobil akan memenuhi tempat parkir, bahkan di pinggir-pinggir jalan rumah warga yang berada di dekat mall juga dijadikan sebagai tempat parkir yang sangat mengganggu kenyamanan lalu lintas di sepanjang jalan Opu Tosappaile.

Opsal Plaza Mall

Saat memasuki pintu utama, di sebelah kanan kiri terdapat eskalator

Stand-stand penjual

Masih banyak stand yang kosong

Dan satu hal yang saya salud untuk mall ini yaitu Musholla nya. Musholla berada di lantai 3, tidak seperti di beberapa mall yang ada di Makassar yang membangun musholla di bawah tanah, dan sangat sulit ditemukan.

Musholla


Photobucket

Kamis, Juni 16, 2011

Keripik Keju

Gambar 1

Beberapa minggu yang lalu tante ku datang bersilaturrahmi ke rumah kami. Ia sedang latihan berjalan kaki untuk persiapan haji. Jarak rumah kami berdua sangat jauh. Karena itu saya mengacungi nya jempol karena masih kuat berjalan kaki dengan umurnya yang sudah cukup matang. Saat bincang-bincang, tante mengatakan bahwa dia memiliki resep yang baru ia dapatkan, yaitu resep membuat Keripik Keju. Alatnya juga tidak tanggung-tanggung, didatangkan dari Malaysia (katanya). Nah, pengen tau apa saja bahan dan bagaimana cara membuatnya ? Ini saya bagikan untuk pembaca sekalian



Alat :
- Mixer
- Pencetak adonan keripik

Macam-macam bentuk pencetak adonan :




Bahan :
- Telur ayam ras 9 butir
- Keju 1 batang
- Gula pasir 2 cangkir
- Minyak goreng 2 liter
- Royco 5 bungkus
- Air 2 cangkir
- Tepung beras ketan 3 bungkus

Cara membuat :
1. Keju di potong menjadi tiga bagian, masukkan air sebanyak 2 cangkir, lalu mixer.
2. Telur dan gula di kocok setengah res (tidak terlalu halus).
3. Masukkan royco dan tepung beras ketan ke dalam kocokan telur dan gula tadi.
3. Masukkan pula keju yang telah di mixer
4. Remas dengan tangan, hingga adonan tercampur rata
5. Panaskan minyak pada wajan
6. Masukkan adonan ke dalam alat cetakan, putar di atas wajan, dan goreng hingga kekuningan.
7. Angkat dan tiriskan

Kini keripik keju telah siap disantap. Enak dan Gurih lho : )

Nah, 1 resep ini hasilnya sekitar 3 kaleng Khong Guan, buanyaaaaaak banget. Yah maklum, keluarga kami sangat antusias dengan yang namanya kue atau cemilan, jadi kalau hanya sedikit, tidak bertahan lama, hehe..

Baiklah. Selamat mencoba.

Sumber gambar 1 :
https://www.wedontwaste.org/wp-content/uploads/2014/09/wdw-logo-icon-color-whitebg.jpg

Rabu, Juni 15, 2011

Pahlawan Kejujuran yang Dikucilkan

Sore tadi saya menyaksikan berita di sebuah stasiun televisi mengenai sebuah kasus pelaporan contekan massal oleh seorang murid SDN 2 Gadel, Surabaya.

Anak tersebut bernama Alif Achmad Maulana. Ia melaporkan bahwa gurunya menyuruh Alif untuk memberikan contekan kepada teman-temannya saat pelaksanaan Ujian Nasional. Menurut pemaparan Siami Widodo (ibu Alif), guru Alif berkata seperti ini :
 "Alif, kamu anak yang pintar, gunakan semua kepintaranmu untuk mengajari semua temanmu diwaktu UNAS. Kalau kamu ingin balas budi kepada gurumu, kamu ajari semua temanmu. Kalau kamu gak mengajari semua temanmu, kelak besar kamu gak akan bisa jadi orang sukses."
Mendengar perkataan gurunya itu, Alif merasa tak ada pilihan. Dia terpaksa memberikan jawabannya saat soal UN berlangsung. Hanya saja, karena Alif merasa hal ini tidak adil, maka Alif memberi hanya sekitar 60% jawaban yang sama dengan punyanya. 40% jawaban yang lainnya, Alif memberikan jawaban yang berbeda dengan punyanya kepada teman-temannya.

Alif menangis karena takut saat menceritakan hal ini kepada ibunya. Siami menjadi sangat kecewa. Kecewa karena anaknya telah diajar untuk melakukan kecurangan. Dan secara tidak langsung mengajar pada anaknya untuk berbohong dengan memberikan jawaban yang salah kepada teman-temannya.

Siami akhirnya melaporkan kasus itu kepada Dinas Pendidikan. Setelah hal ini menyebar ke warga setempat, warga tidak menerima. Mereka berbondong-bondong pergi ke rumah Siami, lalu mengusir Siami dan anak-anaknya dari tempat tinggalnya. Kini, untuk sementara waktu mereka tinggal di Gresik, Jatim. Siami mengaku masih trauma dengan demonstrasi warga yang tak suka pada upaya jujurnya untuk membongkar kecurangan di SD anaknya sendiri.

Saat diwawancarai, Sami mengatakan bahwa jika ia tidak mengungkap kebenaran itu, maka ia akan terbebani seumur hidup. Ia berusaha mengikuti suara hatinya yang tidak suka terhadap tindakan guru anaknya. Siami melanjutkan bahwa ia selalu berusaha untuk memegang teguh kejujuran dan menanamkan hal tersebut pada anak-anaknya. Setelah kasus ini pun, Siami mengaku tidak takut selama yang dia lakukan adalah benar. Kasus ini juga menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi anaknya sendiri maupun masyarakat Indonesia.

Wahai para pemuda, generasi penerus bangsa !
Wahai para orang tua, para ibu, pendidik pertama bagi anaknya !
Wahai para guru, tenaga pengajar, yang memegang tongkat estafet pendidikan !
Renungkanlah kisah ini. Sebuah keluarga sederhana, mengajarkan kita hal yang sangat mahal harganya. Hal yang sudah sangat langka kita temukan di tengah krisis moral bangsa.

Mereka menyuarakan 1 nilai ! Ya, hanya 1 !
Dan dengan hanya 1 nilai ini, membuat banyak orang yang kesal, namun banyak pula yang bertepuk tangan atas tindakannya.

Tragis memang...
Negeri Merah Putih ku...
Merah Berani nya memudar
Putih Suci nya telah ternoda

Kini...
Yang benar disalahkan, dan yang salah dibenarkan !
Korupsi dimana-mana.
Masyarakat pun krisis kepercayaan pada pemimpinnya.

Bersekolah untuk mendapatkan nilai tinggi dan ijazah semata
Hasilnya ?
Menyontek dihalalkan.
Guru kerjasama dengan murid demi nama baik sekolahnya.
Dan jika ingin kerja nanti, uang suap pun tak ketinggalan untuk membeli sebuah jabatan.

Sebenarnya, kisah ini mengingatkan pada diriku sendiri saat masih di bangku sekolah dulu.
Heumm...saya pun pernah menyontek, dan guru juga ada yang ikut membantu siswa dalam menjawab soal UN di salah satu mata pelajaran. Alasannya adalah ''takut". Ya, takut tidak lulus, takut nama baik sekolah tidak terjaga, takut guru-guru dikatakan tidak berhasil jika muridnya banyak yang tidak lulus.
Astaghfirullah...

Hari ini, Allah memilih Siami & Alif untuk memberi pelajaran pada kita semua.
Mengingatkan kembali akan nilai kejujuran yang sudah mulai dilupakan.
Mari teman, kita pegang teguh nilai jujur ini.
Karena yakinlah...sesakit apapun kejujuran itu, tapi kejujuran punya cara tersendiri untuk memberi kebahagiaan pada pembelanya.
Orang yang jujur adalah orang yang merdeka.
Merdeka karena tidak ada konflik pada batinnya.

Semoga Allah menjaga INDONESIA ku.
Membersihkan kembali MERAH PUTIH ku.
Menjadi negeri yang beradab.
Negeri yang memegang teguh nilai-nilai kebenaran.

MERDEKA !!! 


* Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri  mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah?  (Al-Ankaboot: 67) *

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Wawancara Siami selengkapnya dapat dilihat disini


Photobucket

Minggu, Mei 08, 2011

Es Poteng

Seumur-umur kuliah di Makassar...baru hari ini saya makan es poteng, yang katanya jajanan tradisional Makassar, hehe...Sering denger sih, cuman gak pernah nyoba. Enak juga yah, apalagi siang-siang,  mengurangi dahaga.Teman-teman membeli es poteng sembari menunggu teman yang lain datang untuk Foto 
Angkatan NIJI hari ini. 


Nah ini lah sepeda bapak yang jualan, yang kotak itu isinya es balok yang nanti diserut kalo ada yang beli, dan botol-botol yang dibelakang itulah sirupnya

 


Photobucket

Kamis, April 28, 2011

Salam Sapa Dari Seorang Kawan di Thailand


Maghrib tadi sekitar pukul 18.30 saya dapat panggilan tak terjawab dari no +66856261xxx. Saya merasa aneh karena nomer nya tidak biasa. "Ini nomor kartu apa ya?", tanyaku dalam hati. Beberapa menit kemudian nomer tak dikenal itu memanggil kembali. Tanpa ragu-ragu, saya menjawabnya.
Saya : Halo ? Assalaamu'alaykum...
Tapi tidak ada yang menjawab di balik telpon itu. Saya kembali mengulang dengan nada yang sedikit menekan.
Saya : Halo ??!
Dan tetap saja tak ada jawaban. Aku mulai berpikir kalau ini kerjaan orang iseng yang mau mengganggu, hingga akhirnya ku tutup teleponnya. Tapi, karena merasa penasaran dengan nomor itu, akhirnya saya mengirim sms.
Saya : Ini siapa ?
Saya berpikir kalau orang ini tidak akan membalas smsku. Maklum, biasanya kalau orang iseng kan sukanya bikin penasaran saja. Lalu, saya mencoba untuk mengecek berapa pulsa yang keluar, dan betapa kagetnya saya saat melihat bahwa biaya sms tadi seharga Rp 1.000 ??!! Wuiihh...ini pake kartu apa sih !! Sampe mahal kayak gini tarifnya, pikirku". Beberapa menit kemudian, handphone ku berbunyi tanda sms masuk. Nomor itu membalas. Dan disinilah percakapan kami dimulai : )
X       : Temannya ninis
Saya  : (Sambil bertanya besar dalam hati) Iya, temanku banyak. Namanya siapa ?
X       : Watashi ha sai desu. Thai jin desu. Shitteimasuka ? 5555
            (Saya Sai. Orang Thailand. Kenal ? Hahaha )
Nah loh, disini aku baru sadar. Kenapa kode nya berbeda (+66) bukan (+62). Ternyata temanku dari Thailand yang mengirim pesan.

Sedikit info, Sai adalah teman saya sesama penerima beasiswa program JENESYS dari Japan Foundation. Kami belajar dan menghabiskan waktu bersama-sama selama 1,5 bulan di Jepang. Dan saya membuat grup di FB khusus buat teman-teman UP冬 (Sebutan untuk program kami) agar dapat saling berkomunikasi meskipun program itu berakhir :)

Tapi, karena saat ini saya sedang fokus untuk proposal skripsi, makanya saya memutuskan menonaktifkan FB ku sementara waktu. Walaupun sebenarnya, saya lebih aktif di salah satu jejaring sosial yang bernuansa lebih islami, yaitu Facelim, hehe...Okeh lanjut ! Saya lalu membalas sms Sai dengan perasaan tak menyangka kalau dia akan menghubungiku lewat handphone...
Saya : Sai ???! Waaaah...hisashiburi desu ne. Indonesia go ga dekiru ne, sugoi 555 Saki, watashi oinori shimashita, gomen ne. Ogenki ? Chiangrai wa dou ? (Sai ???! Waaaah...lama tak bersua ya. Hebat ya bisa bahasa indonesia, hahaha. Maaf ya, tadi saya sholat dulu. Apa kabar ? Bagaimana di Chiangrai ?)

Sai : Genki desu :) Ninis ha ? Ima Thai ha meccha atsui demo ame ga futteru. Indonesia go ga dekinai. Sakki Natty ni kiita 555 nande fb nakunaru ? (Kabar baik. Kalau Ninis ? Sekarang di Thailand sangat panas, tapi sedang hujan. Saya tidak bisa bahasa Indonesia. Tadi, saya bertanya ke Natty, hahaha.....kenapa kamu menghilang di fb ?)
Info lagi : Natty adalah salah satu teman UP冬 juga, dia mewakili Australia namun sebenarnya dia orang Indonesia)
Saya : Atashi mo genki. Ronbun o kaku tame ni, FB de chotto yameta hou ga ii to omou. Moshi, ronbun wo owattara, fb ni modoru kamo...fb de minna no
UP冬 ni yoroshiku ne. (Saya juga kabar baik. Untuk menulis skripsi, saya pikir sebaiknya saya berhenti dulu sebentar di fb. Kalau skripsi saya sudah selesai, mungkin saya bisa kembali lagi...salam saya untuk teman UP冬 di fb)
Setelah mengirim sms ini, sebenarnya saya sangat berharap masih mendapat balasannya, tapi ternyata tak ada lagi balasan setelah itu. Yah, inilah sepenggal kisahku hari ini teman. Hmm, saya berharap skripsi saya bisa segera selesai dengan hasil yang memuaskan dan bisa kembali bersua dengan teman-teman UP冬 yang lain. Membawa kabar pada mereka bahwa saya sudah lulus, hehe...amiiinn :)

=========================================================

Pukul 21.23, Pondok Adelia, Makassar
Kamis, 28 April 2011 (hari dimana seminar proposalku ditunda minggu depan)

Sumber gambar :
https://jmcomms.files.wordpress.com/2015/07/studio-session-015.jpg

Sabtu, April 09, 2011

Kecewa Tak Melihat Aktor Chiwink Berlaga, Time Zone Jadi Tempat Pelarian

Sabtu, 2 April 2011 kekecewaan untuk yang kedua kalinya melandaku. Lagi-lagi saya tak bisa masuk melihat pementasan anak Teater Unhas. Penyebabnya juga sama, yaitu TELAT ! Dan lagi-lagi saya pun kembali salut dengan teman-teman teater unhas, yang sangat menjunjung tinggi waktu, mereka tak memandang derajat siapapun, hingga Pembantu Rektor 3 Unhas pun tak diijinkan masuk karena terlambat juga, hehe...

 
Keterlambatanku kali ini disebabkan oleh keterlambatan dua orang temanku, Yenni dan Riri. Mereka telat menjemputku. Padahal saya sudah siap skitar setengah jam sebelum waktu yang kami sepakati. Entah mungkin mereka ada halangan, sehingga terlambat berangkat dari rumah.

Sebenarnya kekecewaan kali ini lebih mendalam (halah ^^) dibanding keterlambatanku yang pertama. Kenapa ? Karena di pementasan kali ini, ada teman sekelas kami Chiwink yang ikut pentas. Saya sangat ingin melihatnya berakting di atas panggung. Eh, ralat dink, bukan hanya saya saja, temanku yang lain juga pasti ingin melihatnya :)


Saat itu, waktu menunjukkan skitar pukul 10.50 (jika saya tidak salah ingat). Saya masih menunggu di dekat workshop unhas, tempat kami janjian. Pintu gerbang ditutup pukul 10.45 dan pementasan dimulai pukul 11.00. Saya masih sibuk menoleh kanan-kiri melihat pete-pete yang lalu lalang di depanku, cemas menunggu kedatangan Yenni dan Riri. Hingga sebuah taksi datang, dan membunyikan klakson. Saya melihat bayangan Yenni di balik kaca, dan segera tahu bahwa itu mereka 

Saya pun masuk, dan taksi segera melesat memburu waktu yang tersisa. Tapi, saat itu harapku telah usai, kami terlambat. Setibanya kami di Baruga A.P. Pettarani Unhas, kami melihat sekumpulan orang dengan wajah yang penuh penyesalan di depan pintu. Pintu itu telah tertutup. Ah, benar-benar sedih rasanya ditutupkan pintu 

Suasana yang sama saat pengalamanku yang terlambat pertama kali. Mereka yang mempunyai kenalan dengan anak teater, sibuk dengan handphone nya, mencoba memohon agar dibukakan pintu. Kami pun begitu. Temanku Yenni mencoba mengubungi Chiwink dan Kak Indra, mereka orang-orang yang dikenal di teater, Tapi tak satu pun yang mengangkatnya. Ah, sangat iri dengan teman-temanku yang sudah sedari tadi masuk dan menikmati pertunjukan teater di dalam gedung. Pasti seru 

Kami menunggu beberapa menit di luar pintu. Berharap ada panitia yang keluar, dan mau membukakan kami pintu agar bisa ikut nonton. Dan benar saja, seorang panitia pun keluar. Beberapa orang mencoba bernegosiasi dengannya. Orang yang terlambat dan menunggu di luar cukup banyak, panitia itu terus di desak, dan nampaknya ia tidak bisa memutuskan sendiri. Akhirnya, ia kembali masuk ke dalam, mungkin ia ingin meminta pendapat panitia yang lainnya.

Orang-orang yang di luar pun masih sabar menunggu. Hingga panitia yang tadi kembali keluar. Hasilnya ? Tetaplah nihil. Panitia itu keluar memohon maaf, dan memberikan penjelasan pada kami. Kami pun tak bisa berbuat apa-apa, karena ini memang kesalahan kami sendiri. Saya pun berandai-andai. Ah, bagaimana ya jika seandainya semua organisasi dan setiap masyarakat Indonesia menjujung tinggi waktu. Saya yakin, negara ini bisa lebih maju. Tak ada lagi yang berani ngaret !

Satu per satu orang-orang pun melangkahkan kakinya keluar. Pulang dengan rasa penyesalan dan kekecewaan. Tak terkecuali saya, Yenni, dan Riri. Akhirnya untuk melepas rasa kecewa itu, kami memutuskan untuk jalan-jalan ke Mall Ratu Indah, dan bermain di Time Zone. Ah cukup puas kami bermain di sana. Maklum, masa kecil kurang bahagia, haha. Lalu, kami pun pulang skitar jam stengah 5 sore. Terimakasih Time Zone, sudah jadi tempat pelampiasan kami.


Photobucket