Senin, Maret 10, 2014

Wanita

Ah wanita...
Emosinya selalu saja tak terduga
Egoisnya senang merajalela
Inginnya hanya dia saja yang dipuja

Salahnya wanita...
Mereka tak tunjukkan jelas apa maunya
Ada gengsi tertancap di kepala
Hingga pria susah menilainya

Senin, Januari 13, 2014

Menjemput Rindu

Almost !
I almost forget how it's feel to miss my hometown..

Aku hampir lupa bagaimana rasanya merindu pada kampung halaman. Untuk beberapa waktu aku lupa bagaimana rasanya merindu pada ayah dan ibu. Aku lupa bagaimana merindu pada adik-adik. Sungguh, ini terlalu. Aku sendiri tak percaya bisa merasa begini. Bahkan sempat terpikir kalau hatiku kebal akan rindu. Bagaimana bisa? Padahal mereka adalah orang-orang tercinta. Apakah karena romantisme kampus dan teman-temanku disini yang melenakan. Entah.

Hingga waktu itu tiba. Ketika yang lain menghabiskan waktu libur bersama keluarga. Menikmati wangi tanah kelahirannya. Sedang aku masih setia menetap di kota ini sembari menyelesaikan setumpuk surat cinta untuk dosen (baca : tugas). Mereka - orang-orang tercinta, muncul berentetan dalam mimpi hampir setiap hari. Pertanyaan "kapan pulang?" dari keluarga pun kembali menyadarkan tentang rindu. Kembali mengingatkan tentang syahdunya bergurau bersama mereka. Dan...alhamdulillah. Akhirnya aku kembali merindu selayaknya manusia.

Sabtu, Januari 11, 2014

Rahasia Agung Ketetapan-Nya

Alhamdulillah. Untuk kesekian kalinya, Allah menyelamatkanku dari keputusan yang salah. Aku bersyukur karena berkali-kali Dia telah meluruskan jalanku. Seringkali kita berpikir gegabah dalam mengambil tindakan. Terlalu terburu-buru dalam suatu hal tanpa menanyakan apa pendapatNya tentang itu. Berkali-kali kita melakukan pembenaran atas keputusan yang telah kita ambil, padahal ada hati yang berbisik menentang.

Hingga sampai pada titik tertentu. Dimana Allah akhirnya menunjukkan alasanNya mengapa Dia tidak menyetujui keputusanmu waktu itu. Mengapa Dia tidak melancarkan urusanmu. Dan mengapa tidak tenang hatimu dibuatnya. Ketika itu, barulah kita sadar kita tengah salah melangkah. Ya. Berterima kasihlah, karena jika bukan karena petunjukNya, mungkin kita akan terseret lebih jauh, dan jatuh ke liang penyesalan lebih dalam. PertolonganNya ada untuk menyelamatkan. PertolonganNya hadir untuk kebaikan.