Rabu, September 14, 2011

Secuil kenangan di masa SMP

Halo kawan pembaca, juga halo kawanku Rinchu . Beberapa waktu yang lalu temanku ini memberikan sebuah PR lewat blognya. Katanya saya disuruh menuliskan 5 dari kenangan saat masih ABG di masa SMP, (halah lebay). Baiklah, ini dia kenangan itu .


[Sumber gambar]

Masuk SMP adalah awal mula saya mengenakan jilbab. Saya masih ingat saat itu betapa jadulnya model jilbabku bila dibandingkan dengan model jilbab saat ini. Saya masih malu-malu mengenakannya, sebab hanya saya sendiri yang memakai jilbab dikelas. Jika memakai baju olahraga, saya pun harus mendobelnya dengan baju lengan panjang didalamnya, sebab baju yang dibagikan dari sekolah adalah yang berlengan pendek. Sungguh repotnya rasanya saat itu, harus mendobel pakaian, dan yang pasti panas ! Yah, wajar jika mengeluh, karena memang belum terbiasa. Pernah juga saya dikatakan pocong oleh teman saya saat olahraga "bangun tidur", hadeuuhh..

Saya punya teman duduk sekaligus sahabat setia dari kelas 1 sampai 3, kami selalu duduk sama2 dan jalan sama2. Namanya "Tya". Dia juga temanku saat SD, tapi tak berapa lama dy pindah ke sekolah unggulan, karena memang dia anaknya pintar. Dan ternyata di kuliah kami juga satu univeritas, malah bertetangga fakultas :)

Di SMP saya punya senior yang sangat saya kagumi. Eits, tapi ini bukan cowok, dia perempuan yang kecowok2an alias "Tomboy". Gak tau yah, saya suka aja liad muka dan gayanya, saya bahkan kenal dengan bau parfumnya. Pernah suatu hari saat saya berjalan menuju kelas, dan saya melihatnya dari kejauhan, tapi saking terkesimanya, tiba2 saya menabrak tiang. Wadduh...untung saat itu belum banyak siswa yang datang, jadi ga banyak yang liad, aduuhh malu sendiri jika mengingat masa itu  ~_~ Tapi, kesimpulannya saya tetap normal kok guys. Oh iya, setelah beberapa tahun tak jumpa, saya akhirnya ketemu lagi dengan senior itu saat saya SMA di pertemuan pramuka. Asli ! Gayanya berubah 180 derajat ! Dia sudah terlihat lebih feminim, dan rambutnya sudah dipanjangkan, kalo gak salah ingat rambutnya direbonding waktu itu.

Saya juga aktif pramuka di SMP. Berbagai kegiatan dan penggodokan yang saya lalui. Dan kegiatan yang paling besar adalah kegiatan Pramuka di Soroako, saya lupa apa nama istilahnya, disana kami bertemu berbagai praja muda karana dari berbagai daerah dan mengadakan lomba. Disana pula saya belajar senam pramuka, dan tentunya ada pula yang cinlok.

Saat di kelas 3, saya beberapa kali mendapat kepercayaan dari guru Geografi sekaligus guru seni suara dan piano saya "Pak Daniel" untuk mengiringi lagu dengan keyboard di setiap upacara bendera hari Senin. Saya masih ingat bagaimana tangan saya selalu gemetar setiap kali mengiringi lagu. Alhasil, tak sedikit pula kesalahan yang sering saya buat.

Nah, itu dia kawan segelintir kenangan yang masih ada dalam ingatanku. Tak terasa sekarang sudah beberapa tahun berlalu, wajah juga sudah semakin tua, uban juga mulai bermunculan, rasanya-rasanya tak begitu banyak prestasi yang kutorehkan. Semoga saya dan teman-teman pembaca bisa menjadi manusia2 yang lebih baik dan bermanfaat dari sebelumnya ya, amiin...


Photobucket

Minggu, September 11, 2011

Ku awali dengan tangis & Ku akhiri dengan senyuman :)


Empat tahun sudah aku menyelesaikan S1 di Jurusan Sastra Jepang UNHAS
Dan kini, gelar S.S (Sarjana Sastra) pun melekat di belakang namaku
Meski bukan gelar itu yang kuutamakan
Namun perjalanan di balik itu yang kubanggakan !
Berbagai cerita dan pengalaman, penuh kisah dan kasih, baik suka maupun duka
Ku lalui bersama teman-teman seangkatanku “NIJI '07”
Ya, itulah nama angkatan kami !
“NIJI” dalam bahasa Jepang berarti “Pelangi”
Menurut senior, angkatan kami bagaikan pelangi
Punya sifat dan karakter yang berwarna-warni
Beruntunglah aku bisa bertemu dengan mereka semua

Sejenak memori ini ku putar ke belakang
Kudapati diriku saat hari pengumuman kelulusan SPMB
Betapa sedih dan kecewanya saat mengetahui bahwa
Aku lulus di pilihan ketiga “Sastra Jepang”

Tahukah kalian, teman ?!
Waktu itu aku masuk ke kamar dan menangis
Tak ingin orang tuaku tahu kesedihanku saat itu
Sebab, itu adalah pilihanku sendiri !

Lalu, mengapa aku menangis ?
Ya, karena aku tahu bagaimana pandangan orang-orang di luar sana
Dimana fakultas sastra umumnya di pandang rendah
Aku sangat ingat bagaimana aku menangis waktu itu
Sedih...sangat sedih, hingga terisak-isak...

Tapi teman, aku kembali menghibur diri
Bahwa itu adalah pilihanku, dan Allah pasti punya rencana bagi diri ini

Setiap kali ayah ditanya oleh teman ataupun keluarga
Dimana anaknya lulus, ia selalu menjawab dengan bangga
Bahwa anaknya lulus di sastra jepang
Dan tak sedikit dari mereka yang menunjukkan decakan
Seolah kagum saat mereka mendengarnya

Hanya saja, entah kenapa, decakan mereka justru membuatku semakin pesimis
Aku menganggap bahwa orang-orang itu hanya mencoba menghibur !
Memang, orang sensitif mode su'udzhon nya suka ON

Minggu pertama saat perkuliahan di mulai
Ketika dosen mulai menerangkan mengenai huru-huruf Jepang
Aku bertanya dalam hati...
“Apakah aku tidak salah masuk jurusan ?”
Aku benar-benar buta dengan huruf Hiragana, Katakan, apalagi Kanji

Beberapa teman, telah terbiasa dengan huruf-huruf itu
Karena mereka pernah mendapatkannya di SMA
Sedangkan aku dan beberapa teman yang lain,
Benar-benar masih asing dengan itu semua
Susah, keluhku !

Akan tetapi, rasa ingin tahuku semakin hari semakin meningkat
Aku mulai menempel simbol-simbol aneh itu di dinding kamar
Dan malam hari aku berlatih menuliskannya
Tiap hari, di kelas aku mencoba untuk duduk di bagian paling depan.
Agar aku mudah mencerna penjelasan yang diberikan oleh dosen.

Aku tidak mau pengalaman dari SD hingga SMA terulang !
Karena postur tubuh yang terbilang tinggi
Aku selalu duduk di belakang
Selain itu, rasa takut akan ditanyai oleh guru juga selalu muncul.
Jadinya, duduk dibelakang membuat otak ku berkembang lamban !

Di perkuliahan, tak ada lagi sistem
Bahwa yang pendek di depan, dan yang tinggi di belakang !
Semua bebas memilih dan berganti
Siapa cepat dia dapat !

Alhasil, duduk di bagian depan membuatku mudah untuk mencerna pelajaran
Semester demi semester ku lewati.
Hingga mimpi untuk pergi ke Jepang pun tumbuh
Dan siapa sangka !
Dengan izin Allah pada semester ketujuh aku bisa mendapatkan beasiswa
Belajar ke Negari Sakura “Jepang” sekaligus menginjak Negeri Singa “Singapura” walaupun disitu hanya untuk transit, hehehe....
Ternyata jurusan yang dulu kutangisi
Tak kusangka justru dialah yang membuatku bisa menginjak 2 negara sekaligus dalam satu kesempatan :)

Teman, inilah segelintir kisah yang ingin kuabadikan & kubagikan kepada kalian
Bahwa tangis tak selamanya membawa derita
Bahwa dibalik hujan akan muncul pelangi
Senantiasalah berprasangka baik kepada Allah
Dan jangan pernah berputus asa.

Aku ingat satu perkataan dari seorang artis favorit aku “Oki Setiana Dewi”.
Saat mengikuti talk show muslimah di Baruga Unhas, disana ia berkata bahwa silahkan berpimpi sebesar apapun, karena mimpi itu gratis !
Selain itu persiapkan dirimu untuk meraih mimpi itu, karena siapa yang gagal mempersiapkan, berarti ia telah mempersiapkan kegagalannya.

Setelah menyelesaikan S1 ini
Aku yakin masih banyak hal diluar sana yang menanti.
Kata dosen pengujiku, “di luar sana SKS nya tak terbatas” !
Banyak tugas yang akan kita jalani sebagai makhluk individu & bermasyarakat
Banyak tantangan yang akan datang silih berganti

Kini,
Selamat tinggal S1 … dan
Selamat datang dunia penuh tanya & warna :)


Photobucket