Senin, Desember 05, 2016

Belajar Merajut Bareng Teh Asa


Saat ini saya sedang tertarik dengan hal baru. Merajut. Ya, sebenarnya tidak pernah terlintas jika saya akan mencoba hal rumit ini. Melihat susunan benang-benangnya saja membingungkan, apalagi merajutnya satu persatu. Tapi ternyata, apapun bisa jika kita ingin belajar dan membiasakan diri.

Merajut dalam bahasa Inggris terbagi dua, yaitu Crochet dan Knitting. Perbedaan sederhananya bisa kita lihat dari jarum yang dipakai. Untuk crochet menggunakan 1 jarum, dan knitting menggunakan 2 jarum. Perbedaan detail keduanya teman-teman bisa searching di internet. Nah, yang saya pelajari saat ini yaitu crochet.

*) Pertemuan dengan Teh Asa

Waktu itu dalam sebuah kajian, kami tengah menunggu pak ustadz yang akan membawakan materi. Beberapa orang jamaah telah berkumpul, termasuk Teh Asa. Tak lama kemudian, ia mengeluarkan benang dan jarum rajutnya. Ia merajut dengan serius. Awalnya kami belum mengenal Teh Asa, namun karena rasa penasaran kami, akhirnya kami pun mendekat. Ibuku memulai percakapan dengannya, menanyakan soal rajut-merajut. Ternyata, ibu dulu juga pandai merajut. Saya baru mengetahuinya. Ibu bahkan menjual hasil rajutannya untuk biaya pendaftaran kampus saat itu. "Keren", kataku dalam hati.

Akhirnya barisan akhwat pun mulai gaduh, sibuk dengan obrolan merajut, sehingga lupa kalau pak ustad sudah datang. Belum puas mengobrol tentang merajut di hari itu, kami pun meminta Teh Asa untuk mengajari kami di hari yang lain. Daaan terbentuklah kelas merajut di rumah kami dengan beberapa anggota kecil, diantaranya : Saya, Ibu, Bu Maryam, Kak Oda, Kak Mila, Kak Winar, Kak Mhiya, Kak Laura, dan ada beberapa orang yang belum saya kenal namanya hehe.

Saat menulis ini, kelas kami sudah berjalan dua kali pertemuan. Dan teteh sudah mengajarkan kami 2 jenis tusukan, yaitu Single Crochet (SC) dan Double Crochet (DC). Oh iya, belakangan kami baru tahu, kalau Teh Asa dan keluarganya akan pindah ke Jakarta, meskipun tanggalnya belum ditentukan. Untuk itu, mumpung ia masih tinggal di Palopo, sebisa mungkin kami ingin mengambil ilmu darinya. Ganbarimashoo :)

Nah berikut hasil rajutan saya dan ibu. Meskipun belum rapi, pede aja lagi haha :D




Di atas ini adalah Single Crochet, jenis tusukan pertama yang diajarkan pada kami. Waktu bikin, awalnya saya banyak mengeluh, berasa udah mau nangis aja bikinnya. Berhubung ibu dulu sudah pernah lihai merajut, jadi dia bisa mengerti dengan cepat. Saya kesal, karena saya harus tertatih-tatih belajarnya. Serius, awal bikin itu ngeselinnn pake banget. Ibu yang jadi luapan kesalku malam itu, tetap menjelaskan dengan sabar, hiks maafkan anakmu yang tidak sabaran ini >.<

"Issh ini kenapa lepas-lepas terus benangnya !"
"Cara ngatur benangnya gimana sih, kok longgar !"
"Habis ini benangnya masuk dimanaaa, susah !"

Kiria-kira seperti itulah keluhanku waktu itu. Ckckck benar-benar ga sabaran. Mengeluhkan soal cara mengatur benang lah, cara megang jarum lah, apalah apalah. Sehingga saya sadar bahwa sungguh hebat orang-orang yang punya passion merajut. Entah kayak mana sabarnya mereka.

Setelah kesal karena ulah si benang dan si jarum yang tidak mau akur, akhirnya perlahan-lahan usaha kecil itu membuahkan hasil. Rajutan pertamaku pun jadi. Alhamdulillah : )

Oke, pada pekan berikutnya (pertemuan ke-2), Teh Asa mengajarkan jenis tusukan Double Crochet seperti foto di atas. Nah, apakah teman-teman melihat perbedaan motifnya ? : )


Baiklah, segitu dulu ya share hari ini. Bagi yang ingin belajar otodidak tusukan SC dan DC, bisa lihat di youtube, hehe. Dan yang ingin bergabung di grup Facebook Teh Asa bisa buka "Yuk Merajut Bareng Teh Asa"

5 komentar:

  1. Tawwa mulaimi ngeblog ahhiyyy

    #oot mi ini komenku soalnya sdh komen di fb hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mulai sedikit-sedikit saja rin, semunculnya ide dan mood pastinya :D

      Hapus
  2. keren nih artikelnya, terus lanjutkan bikin artikel2 yang lain

    BalasHapus

Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Trimakasih...