Sabtu, Agustus 13, 2011

Apa tujuan hidup kita sebenarnya ???

(Tulisan ini ku buat sebagai sebuah perenungan atas diriku sendiri)

[Sumber gambar]

Tadi saat aku disuruh oleh ibu membuat sambal terasi untuk makan malam ayah, tiba-tiba entah kenapa langsung terbersit dalam pikiranku kisah seorang 2 insan yang berbeda kewarganegaraan dapat menjalin kisah kasih yang notabene di batasi oleh bahasa yang berbeda satu sama lain. Pikiranku lalu meloncat ke seseorang yang ku kagumi, ia memiliki kemampuan bahasa Jepang yang baik. Ia bisa tinggal bertahun-tahun di Jepang bersama keluarganya. Memiliki kenalan yang banyak, menjadi orang yang sukses, dan hidup berkecukupan. Oh...betapa senangnya bisa hidup seperti itu, pikirku.

Lalu, ada yang berbisik dan berkata "Apakah kehidupan seperti itu yang benar-benar kamu inginkan, Nis ?" Bisikan itu lalu mengajakku berpikir sejenak, akan arti hidup seorang manusia dimuka bumi ini, khususnya seorang wanita muslimah. Hingga bertubi-tubi pertanyaan pun muncul.
Apakah sebenarnya yang ingin saya gapai di dunia ini ?
Apakah gunanya saya meraih semua kesuksesan itu ?
Apakah sebenarnya tugas seorang wanita muslimah di dunia ini ?
Apakah hanya melahirkan keturunan saja ?
Ah, sepertinya tidak.

Wanita harus mampu mendidik anaknya agar tumbuh menjadi anak yang mengenal Penciptanya dan menjadi anak yang sholeh lagi sholehah.
Lalu, bila hidup ini hanya untuk mengenal Penciptanya saja maka apa gunanya aku mempelajari semua ilmu dunia ini ?
Mengapa saya tak menghabiskan waktu untuk mempelajari ilmu agama saja, pikirku.
Pertanyaan-pertanyaan itu membuatku semakin bingung.
Berbagai pertimbangan berkelebat dalam pikiranku.

Selang beberapa detik, muncul kembali pikiran lain.
Ah, bukankah saya sekarang ini hidup di dunia, dan era zaman akan terus berkembang.
Dunia akan menyeleksi orang-orang yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan semua itu membutuhkan ilmu.

Kemudian saya teringat akan sebuah firman Tuhan yang mengatakan bahwa manusia diciptakan sebagai "Rahmatan Lil 'Alamin" rahmat bagi semesta alam.
Manusia mengemban tugas di bumi ini sebagai penebar kebaikan, sebagai khalifah Allah, sebagai wakil Allah di muka bumi ini. Dan semua itu tidak lain membutuhkan ilmu. Bukankah Allah telah berjanji bahwa mereka yang berilmu akan dinaikkan derajatnya oleh Allah ? Ya, sedikit lagi, jawabannya sedikit demi sedikit mulai kumengerti. Selain itu, saya sebagai alumni ESQ diajarkan untuk memiliki 3 Visi yakni : 1.Berjumpa dengan Allah di SurgaNya, 2.Membangun Peradaban Indonesia Emas, dan 3.Berusaha sebaik mungkin disetiap waktu.

Orang-orang pada zaman Rasulullah dan Sahabat-sahabatnya sangat giat mencari ilmu. Ilmu Kedokteran, Ilmu Perbintangan, Ilmu Sosial, dan yang lainnya.
Apa gerangan yang menjadi motivasi mereka ?
Karena semangat dan rasa ingin tahu mereka yang tinggi serta untuk memajukan peradaban manusia semua dilakukan demi Allah, demi melaksanakan tanggung jawab mereka yang diembankan dari Allah untuk mereka.
Mereka sadar bahwa tugas manusia di bumi adalah sebagai rahmat bagi semesta alam.
Salah satu peradaban yang menunjukkan betapa kuatnya umat islam adalah peradaban andalucia (7 SM - 14 SM), saat orang-orang di eropa belum mengetahui yang namanya mandi, umat islam di sana telah mengetahui tata cara berpakaian. Karena semuanya itu telah di atur dalam islam.

Saat itu, kepentingan uang, kepentingan gelar, kepentingan jabatan, kepentingan materi tidaklah menjadi tujuan utama mereka.
Bisa kita bandingkan dengan apa yang terjadi di negara kita saat ini ?
Kapitalisme, Materialisme merajalela di mana-mana.
Buktinya, orang yang dianggap sukses hanyalah mereka yang sudah berhasil memiliki uang banyak, memiliki kepopuleran dimana-mana, memiliki jabatan yang tinggi, dan kendaraan yang banyak. Manusia modern saat ini tidak lagi menganggap bahwa orang yang sukses adalah dia yang mampu jujur dalam setiap tindakan dan perbuatannya, dia yang giat berusaha dalam segala urusannya, dia yang senantiasa ikhlas & bersyukur atas apa yang telah ia raih dari usahanya.

Ya, itulah yang hilang dari kita saat ini. Kita dibutakan oleh kenikmatan & keinginan duniawi kita. Dan melupakan kewajiban kita untuk mempelajari agama kita sendiri dan membuat peradaban agar Indonesia maju menjadi bangsa yang masyarakatnya menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan universal dalam setiap segi kehidupannya yang tentunya semua itu dilakukan untuk mendapatkan cintaNya Allah. Intinya kita hidup di dunia ini yaitu untuk mengabdi kepadaNya dan menjadi wakil Allah bagi alam ini.

Teman saat menuangkan tulisan inipun, saya belum tau cita-cita saya. Tapi ibu saya selalu mengatakan bahwa tak apa bila kamu belum tau ingin menjadi apa kelak, asalkan kamu berusaha sebaik mungkin layaknya orang yang telah memiliki cita-cita. Berusahalah sebaik mungkin, ambillah semua pelajaran yang diajarkan padamu dengan baik, karena yakinlah kamu akan menggunakan salah satu dari ilmu itu di tempat yang tidak kamu sangka-sangka.

Wallahu'alam...

Ya, begitulah. Saya menjadi merasa bersalah karena belum bisa mempelajari agama saya sendiri dengan baik. Saya malas mengikuti kajian, saya malas menghafal Al-Qur'an, masih sering meremehkan waktu shalat, dan masih banyak kesalahan-kesalahan lain yang tak terhitung jumlahnya.

Teman dan para pembaca sekalian, inilah saya. Seorang wanita yang tidak sempurna.
Saya mengetahui teori tapi belum bisa mengamalkan.
Saya menulis ini hanya sebagai uraian dari pertanyaan-pertanyaan saya selama ini.
Agar kelak jika saya lupa, saya bisa membacanya kembali.

Saya berharap bisa mengaplikasikan apa yang saya tulis ini dengan lebih baik.
Saya ingin bermanfaat untuk orang di sekitar saya, kampung, negara, dan agama saya.
Saya ingin terus dan terus belajar agar bisa memuhasabah diri sendiri demi meningkatkan kualitas diri.
Saya ingin melihat Indonesia bangkit.
Saya sedih mendapati indonesia yang senantiasa dirundung oleh masalah, dan dinjak-injak negara lain,
Bahkan bangsa inipun sebagian besar tidak mendapatkan kepercayaan lagi oleh masyarakatnya sendiri.

Teman, mungkin kalian merasa tulisan ini tidak sistematis.
Ya, memang benar. Karena saya hanya menulis menurut apa yang timbul dalam pikiran saya.
Dan saya bukanlah seorang yang pandai menulis.
Hanya apa yang saya pikirkan, itulah yang kemudian saya tuangkan dalam tulisan ini.
Saya tak tahu apakah tulisan ini ada manfaatnya atau tidak.
Akan tetapi saya hanya ingin berbagi.
Siapa tahu ada yang mengalami hal serupa yang selalu menimbulkan tanda tanya dalam dirinya.

Ya Rabb, tuntun kami kemana harus ku melangkah,
Wahai Engkau Dzat yang Maha Memberi Petunjuk,
Ajarkan kami ilmu-Mu. Tunjukilah kami jalan yang lurus.
Berikanlah kami teman-teman yang sholeh dan sholehah.
Agar kami saling menasihati dalam kebaikan bila kami sedang lupa.

Ya Rahman Ya Rahiim, jangan biarkan kami menjadi hamba yang terlena dengan kenikmatan dunia.
Jangan lepaskan genggaman tanganmu dikala kami sedang tersesat dalam lembah kenistaan.
Tarik kami untuk kembali ke dalam jalan kebenaranMu.
Maafkan kami yang senantiasa melalaikan waktu-waktu kami hanya untuk hal-hal yang tak berguna.

Berikan kami semangat untuk menyebarkan agamaMu.
Berikan kami semangat untuk tetap istiqomah di jalanMu
Teguhkan keyakinan kami atas keagunganMu
Kokohkan islam, iman, dan ihsan kami hingga menghujam ke dalam dada
Yang akarnya tak bisa goyah sedikit pun.
Jangan biarkan kami menyia-nyiakan perjuangan kekasihMu, Rasulullah SAW
Sampaikan salam kami padanya ya Rabb.
Hingga pada akhirnya izinkanlah & pertemukanlah kami semua dalam naungan JannahMu

Amin...Amin...Amin Ya Robbal 'alamiin...

====================================================

Palopo, 16 Januari 2010
22.10 WITA
Photobucket

1 komentar:

Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Trimakasih...