
I almost forget how it's feel to miss my hometown..
Aku hampir lupa bagaimana rasanya merindu pada kampung halaman. Untuk beberapa waktu aku lupa bagaimana rasanya merindu pada ayah dan ibu. Aku lupa bagaimana merindu pada adik-adik. Sungguh, ini terlalu. Aku sendiri tak percaya bisa merasa begini. Bahkan sempat terpikir kalau hatiku kebal akan rindu. Bagaimana bisa? Padahal mereka adalah orang-orang tercinta. Apakah karena romantisme kampus dan teman-temanku disini yang melenakan. Entah.
Hingga waktu itu tiba. Ketika yang lain menghabiskan waktu libur bersama keluarga. Menikmati wangi tanah kelahirannya. Sedang aku masih setia menetap di kota ini sembari menyelesaikan setumpuk surat cinta untuk dosen (baca : tugas). Mereka - orang-orang tercinta, muncul berentetan dalam mimpi hampir setiap hari. Pertanyaan "kapan pulang?" dari keluarga pun kembali menyadarkan tentang rindu. Kembali mengingatkan tentang syahdunya bergurau bersama mereka. Dan...alhamdulillah. Akhirnya aku kembali merindu selayaknya manusia.