Sabtu, Februari 24, 2024

Hai Blogger 2024




















Sudah tahun 2024
Masya Allah, lama sekali rasanya baru bisa menulis di laman ini.
Rasanya kaku untuk mengisimu kembali.
Hey, kamu tahu apa?
Ternyata postingan terakhirku di tahun 2016.
Itu aku belum menikah.

Luar biasa waktu berlalu, ya.
Banyak sekali hal yang terjadi.
Ternyata pernikahan membuatku sangat sibuk.
Hingga tak lagi bisa bermain-main denganmu.

Ya sudah..
Aku tak bisa berlama-lama.
Anak-anak bisa terbangun.
Zahra (5th), Khunais (2th), Shafa (1th).
Kenalkan, itu nama-nama peri kecilku sekarang.

Semoga kita bisa berbagi cerita lagi di lain waktu ya.
Salam.



Sumber gambar :
https://unsplash.com/photos/the-word-hello-spelled-out-in-pastel-colors-fttlWeWtyaU




Senin, Desember 05, 2016

Belajar Merajut Bareng Teh Asa


Saat ini saya sedang tertarik dengan hal baru. Merajut. Ya, sebenarnya tidak pernah terlintas jika saya akan mencoba hal rumit ini. Melihat susunan benang-benangnya saja membingungkan, apalagi merajutnya satu persatu. Tapi ternyata, apapun bisa jika kita ingin belajar dan membiasakan diri.

Merajut dalam bahasa Inggris terbagi dua, yaitu Crochet dan Knitting. Perbedaan sederhananya bisa kita lihat dari jarum yang dipakai. Untuk crochet menggunakan 1 jarum, dan knitting menggunakan 2 jarum. Perbedaan detail keduanya teman-teman bisa searching di internet. Nah, yang saya pelajari saat ini yaitu crochet.

*) Pertemuan dengan Teh Asa

Waktu itu dalam sebuah kajian, kami tengah menunggu pak ustadz yang akan membawakan materi. Beberapa orang jamaah telah berkumpul, termasuk Teh Asa. Tak lama kemudian, ia mengeluarkan benang dan jarum rajutnya. Ia merajut dengan serius. Awalnya kami belum mengenal Teh Asa, namun karena rasa penasaran kami, akhirnya kami pun mendekat. Ibuku memulai percakapan dengannya, menanyakan soal rajut-merajut. Ternyata, ibu dulu juga pandai merajut. Saya baru mengetahuinya. Ibu bahkan menjual hasil rajutannya untuk biaya pendaftaran kampus saat itu. "Keren", kataku dalam hati.

Senin, November 21, 2016

Yokogaki dan Tategaki pada Microsoft Word

Gambar 1
Dalam penulisan teks Bahasa Jepang, dikenal dua bentuk yaitu Yokogaki dan Tategaki. Yokogaki merupakan cara penulisan secara horizontal yaitu dari kiri ke kanan. Sementara Tategaki adalah cara menulis secara vertikal dari atas ke bawah, kanan ke kiri. Dalam postingan kali ini, kita akan membahas tutorial singkat mengenai bagaimana cara menulis Tategaki di Microsoft Word.

Seperti yang kita ketahui, bahwa pada dasarnya Microsoft Word menggunakan sistem penulisan horizontal atau Yokogaki.

Jumat, November 18, 2016

Font Jepang, Free !

Saat itu saya sedang menyusun soal Ujian Tengah Semester untuk mata kuliah Bahasa Asing. Ketika membuka buku referensi seperti "Marugoto A1" dan "Minna No Nihongo Shokyuu 1", saya melihat font yang digunakan pada kedua buku tersebut berbeda dengan font default dari Microsoft. Font pada kedua buku itu lebih mudah dibaca oleh pembelajar pemula, karena huruf seperti さ (Sa), き (Ki), り (Ri) penulisan 'ekornya' tidak bersambung.

Font default yang disediakan oleh Microsoft untuk huruf jepang ialah :
1. MS Gothic
2. MS Mincho

Senin, Maret 10, 2014

Wanita

Ah wanita...
Emosinya selalu saja tak terduga
Egoisnya senang merajalela
Inginnya hanya dia saja yang dipuja

Salahnya wanita...
Mereka tak tunjukkan jelas apa maunya
Ada gengsi tertancap di kepala
Hingga pria susah menilainya

Senin, Januari 13, 2014

Menjemput Rindu

Almost !
I almost forget how it's feel to miss my hometown..

Aku hampir lupa bagaimana rasanya merindu pada kampung halaman. Untuk beberapa waktu aku lupa bagaimana rasanya merindu pada ayah dan ibu. Aku lupa bagaimana merindu pada adik-adik. Sungguh, ini terlalu. Aku sendiri tak percaya bisa merasa begini. Bahkan sempat terpikir kalau hatiku kebal akan rindu. Bagaimana bisa? Padahal mereka adalah orang-orang tercinta. Apakah karena romantisme kampus dan teman-temanku disini yang melenakan. Entah.

Hingga waktu itu tiba. Ketika yang lain menghabiskan waktu libur bersama keluarga. Menikmati wangi tanah kelahirannya. Sedang aku masih setia menetap di kota ini sembari menyelesaikan setumpuk surat cinta untuk dosen (baca : tugas). Mereka - orang-orang tercinta, muncul berentetan dalam mimpi hampir setiap hari. Pertanyaan "kapan pulang?" dari keluarga pun kembali menyadarkan tentang rindu. Kembali mengingatkan tentang syahdunya bergurau bersama mereka. Dan...alhamdulillah. Akhirnya aku kembali merindu selayaknya manusia.